Gresik Mediarestorasiindonesia.com Tradisi untuk membuang sampah di sungai maupun membakar secara langsung sudah berlangsung dalam kurun waktu yang lama di Desa Balongpanggang Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik.
Bukan tanpa alasan Desa Balongpanggang melakukan tradisi tersebut, karena padatnya penghuni.
Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya pembuangan sampah di tempat yang tidak seharusnya menjadi lokasi pembuangan sampah.
Sebagian besar dari hasil produksi sampah di Desa Balongpanggang merupakan sampah organik. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari langsung dibuang tanpa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Padahal, limbah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos. Yang dihasilkan sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Balongpanggang.
Oleh karena itu, Kepala Desa Balongpanggang Agus Saputro atau yang akrab disapa Ciput mengundang Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Gresik, Patrio Bank Sampah, PT. Cargil, Simpul Belajar Giri, LSM Peduli Lingkungan, LSM Wihasta Trawas Mojokerto. Yang dihadiri oleh Kades, BPD, Kasun, RW, RT 01, 02, 03 dan RT. 04. Dengan mengangkat tema ,” Ngangsuh Kaweruh Sampah,” bertempat di Kantor Balai Dusun Mojoroto Desa setempat. Minggu (28/11/2021).
Saat ditemui Kades Balongpanggang Ciput mengatakan, Kegiatan ini merupakan program pelatihan yang mana dalam penanganan limbah organik yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos, Insyaallah sampah-sampah di Desa Balongpanggang nantinya bisa teratasi.Ungkapnya
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengolahan limbah organik untuk menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Semoga dengan melalui,” Ngangsuh Kaweruh Sampah,” limbah sampah organik bisa berkurang. Hingga berlanjut dan akan terus dikembangkan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ciput menambahkan Semoga Dengan,” Ngangsuh Kaweruh Sampah,” Masyarakat bisa terbebas dari Sampah”. pungkasnya.(rid)
