Gresik Mediarestorasiindonesia.com Kabupaten Gresik menggelar Pemilihan Kepala Desa secara serentak di 47 kawasan, banyak petahana yang mengadu keberuntungan untuk menjabat periode kedua mengalami kekalahan dalam mematuk suara. Tapi Fathur Rozi yang sudah dua periode memimpin sebagai Kepala Desa Munggugianti tampaknya mencatat rekor karena dipercaya untuk periode ketiga.29/03/2022.
Dari 47 desa yang menggelar Pilkades diantaranya, Desa Sidorukun, Kramat Inggil, Sekar Kurung, Yosowilangun dan Desa Manyar Rejo dan masih banyak lagi yang lainnya. Sementara di Munggugianti mencatat 1437 pemilik hak suara namun 120 diantaranya abstain karena merantau di luar Jawa maupun terikat jadwal kerja di luar kota. Tiga kanditat yang tampil antara lain, Widyo Martono (476 suara), Bagio (81) diungguli 753 suara yang diperoleh Fathur Rozi,pada.(26/03/2022).
Dengan rendah hati Rozi menuturkan, “Saya merenungi, kemenangan ini bukan kemenangan saya tapi merupakan kemenangan warga desa dalam mengawal cita-cita dan harapan akan masa depan desanya. Saya membaca, warga telah menikmati atas amanah yang saya laksanakan sebagai kepala desa dua periode merupakan kesungguhan dalam bekerja dan melayani kepentingan masyarakat.”
Lebih lanjut dikatakan, dukungan suara yang diperoleh kiranya berdasar bentuk kekaryaan atas pembangunan infrastruktur yang relatif merata. Perkembangan tersebut telah memberi kebanggaan tersendiri bila dibanding kondisi Munggugianti sebelumnya yang relatif terbelakang dan sekarang menjadi percontohan bagi 23 desa di Kecamatan Benjeng,” tutur Rozi yang disambut gembira oleh warganya setelah dinyatakan sebagai pemenang atas perhitungan suara di empat Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Rozi mengawali karirnya sebagai kepala desa pada tahun 2008 hingga 2016. Pada periode awal tersebut, ibarat menggarap tugas sekolah adalah dengan mengerajakan persoalan yang mudah, yakni pembangunan infrastruktur. Juga melakukan peningkatan layanan publik, penciptaan program pemberdayaan serta menciptakan even bernuansa budaya. Momen tersebut bagi warga desa dianggap memberi ruang untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Keberhasilan tersebut diduplikasi pada periode kedua sehingga wajah Desa Munggugianti mengalami perubahan yang sangat berarti.
Ditanya tentang program besar pada periode ketiga Rozi menjabarkan, “Pemerintahan desa sebagai ujung tombak pelaksanaan kebijakan Pemerintah Pusat yang memprioritaskan pada pengembangan kualitas sumber daya manusia maka pada program periode ketiga titik fokusnya adalah lebih pada program edukasi, pemberdayaan ekonomi kreatif serta mengembangkan potensi alam sebagai wahana wisata.”
Pembangunan wisata desa merupakan investasi yang bisa berdampak luas terhadap pemberdayaan potensi warga, membuka ruang kreatif bagi paramuda dan adanya interaksi yang intensif oleh arus kunjungan akan mengembangkan budaya warga maupun pola kehidupan. Perspektif dari semua program yang disiapkan adalah mengarahkan warga desa agar lebih sejahtera, Fathur Rozi mengunci keterangannya.(RED/RDK).