Surabaya https://mediarestorasiindonesia.co.id Dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang memperjuangkan isu-isu penting seputar kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan penghapusan kekerasan berbasis gender. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menghormati hak-hak perempuan serta mengedukasi generasi muda tentang kebersihan menstruasi dan perlindungan hak asasi perempuan.
Kampanye dimulai dengan acara In Memorian Candle pada 29 November 2024, yang mengingatkan kita akan perjuangan para perempuan pembela hak asasi manusia. Acara ini menjadi ajang untuk mengapresiasi kontribusi besar perempuan dalam membangun dunia yang lebih adil dan setara. Dengan orasi dari berbagai pihak, termasuk ketua pelaksana, tim propaganda, dan anggota Girl Up UPNVJT, acara ini berhasil mendorong kesadaran civitas akademika akan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Kegiatan dilanjutkan dengan Interactive Space yang digelar di sekitar Danau UPNVJT. Dalam sesi ini, pengunjung diajak untuk menandatangani komitmen terhadap kesetaraan gender dan berbagi pengalaman mengenai kekerasan verbal atau fisik yang pernah dialami. Aktivitas ini bukan hanya sekadar kampanye, tetapi juga mengajak masyarakat kampus untuk terlibat secara langsung dalam perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan.
Pada 1 Desember 2024, BEM FISIP UPNVJT melanjutkan kampanye luring dengan tema “Voice of Change: Be Yourself” di Taman Bungkul, Surabaya. Kampanye ini menggandeng berbagai komunitas, seperti Girl Up UPNVJT dan Duta Puteri Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Jawa Timur 2024. Di sini, masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam interactive space, yang berfokus pada identifikasi bentuk kekerasan yang sering dialami perempuan, seperti catcalling, serta mendorong penghapusan diskriminasi gender. Selain itu, orasi yang disampaikan semakin memperkuat pesan tentang pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Salah satu inisiatif penting yang diluncurkan dalam kampanye 16 HAKTP adalah Ganbatte, yang dimulai pada 3 Desember 2024. Dalam kegiatan ini, BEM FISIP UPNVJT membagikan pembalut gratis di toilet wanita kampus untuk mengedukasi perempuan tentang pentingnya mengganti pembalut setiap 4 jam sekali. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan menstruasi, yang sering kali diabaikan. Banyak perempuan yang enggan mengganti pembalut secara rutin, yang dapat menimbulkan infeksi dan iritasi kulit. Ganbatte mengajak perempuan untuk peduli terhadap kesehatan tubuh mereka selama menstruasi.
Pada 6 Desember 2024 menjadi forum diskusi terbuka mengenai kesetaraan gender. Acara ini menghadirkan narasumber kompeten seperti Duta Perlindungan Anak dan Presiden Girl Up Unesa, yang memperkaya pemahaman peserta tentang pentingnya kesetaraan hak dan kesempatan bagi perempuan di berbagai bidang kehidupan, termasuk di tempat kerja. Diskusi yang mengangkat topik tentang dampak stereotip gender terhadap pilihan karir ini mendorong peserta untuk membuka pandangan mereka dan memulai perubahan dalam cara pandang terhadap perempuan dan laki-laki.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, Pada 8 Desember 2024, BEM FISIP UPNVJT menggelar kampanye edukasi Berani Bermimpi dan Hilangkan Stigma Gender di Profesi di Panti Anak Al-Bisri, Surabaya. Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak bahwa mereka berhak meraih cita-cita tanpa dibatasi oleh stigma gender. Melalui kegiatan mendongeng tentang profesi tanpa memandang gender, serta mewarnai dan menanam pot bunga sebagai simbol tanggung jawab, anak-anak diajak untuk mengejar impian mereka tanpa terhalang stereotip.
Kampanye yang diadakan oleh BEM FISIP UPNVJT dalam rangka 16 HAKTP telah menciptakan ruang bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk belajar, berdiskusi, dan terlibat langsung dalam perjuangan untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Dengan berbagai kegiatan interaktif, orasi, dan edukasi, acara ini berhasil meningkatkan kesadaran tentang pentingnya merawat kesehatan menstruasi, menghapus kekerasan berbasis gender, dan mendorong perubahan pola pikir dalam masyarakat untuk mencapai kesetaraan yang sejati. Melalui upaya ini, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih inklusif dan adil, di mana perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.(M.A.C).