Gresik, 29 Agustus 2025 https://mediarestorasiindonesia.co.id Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan adat, budaya, dan kearifan lokal. Salah satunya adalah tradisi Sedekah Bumi, yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa Timur. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen, keselamatan, dan kesejahteraan yang telah diberikan.
Hal tersebut tampak pada masyarakat Dusun Pandanan, Desa Pandanan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, yang pada hari ini (29/8) menggelar Kirab Budaya Sedekah Bumi di Dusun Pandanan Desa Pandanan. Acara berlangsung meriah dengan partisipasi seluruh warga, tokoh masyarakat, hingga pemerintah setempat.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Muspika Kecamatan Duduksampeyan, di antaranya perwakilan dari pemerintah kecamatan Duduksampeyan Tarmuji dan Supardi, Kapolsek Duduksampeyan AKP Hendrawan, Komandan Koramil Duduksampeyan Kapten Inf. Prayit Handoko, Kepala Desa Pandanan Suryadi, S.Sos yang juga Ketua PKDI Kecamatan Duduksampeyan, Kepala Dusun Pandanan Ali, serta perangkat desa, Satpol PP, Ketua RT/RW, panitia pelaksana, dan ribuan masyarakat yang antusias menyemarakkan acara.
Rangkaian Acara Penuh Makna
Acara diawali dengan sambutan-sambutan tokoh desa, kemudian dilanjutkan dengan kirab Gunungan Tumpeng hasil bumi yang dibawa oleh perwakilan RT 01 hingga RT 04. Salah satu gunungan unik bahkan dihiasi uang kertas dari pecahan Rp2.000 hingga Rp20.000 yang kemudian menjadi rebutan warga, menambah kemeriahan suasana.
Setiap RT juga menampilkan kreativitasnya melalui pakaian adat, tarian tradisional, hingga hasil panen yang dikemas dalam kreasi budaya. Antusiasme warga semakin meningkat ketika salah satu tokoh masyarakat, Bang Fidin—yang dikenal sebagai pengusaha batu bara sekaligus saudara Kepala Desa Pandanan—turut berbagi rezeki dengan memberikan uang tunai puluhan juta rupiah kepada peserta dan masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan berkah yang diterimanya.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama, mencerminkan rasa syukur sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga. Pada malam harinya, acara semakin semarak dengan pagelaran wayang kulit Giri Laraz bersama dalang Ki Budi Prayitno, menghadirkan sinden Ika Remfoong, serta berbagai hiburan rakyat lainnya.
Pesan dan Harapan Tokoh Desa
Dalam sambutannya, Kepala Desa Pandanan Suryadi, S.Sos menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah turut serta menyukseskan acara.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Dusun Pandanan atas partisipasi dan dukungan, baik tenaga, pikiran, maupun materi. Tradisi ini adalah wujud syukur kita kepada Allah SWT sekaligus ajakan untuk terus bersedekah. Semoga menjadi berkah bagi kita semua,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya melestarikan tradisi Sedekah Bumi sebagai identitas budaya bangsa.
“Sedekah Bumi bukan sekadar ritual, tetapi juga doa bersama agar masyarakat senantiasa diberi keselamatan, hasil panen melimpah, dan kehidupan yang sejahtera. Semoga tradisi ini terus lestari dari generasi ke generasi,” tambahnya.
Senada, Kepala Dusun Pandanan Ali mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan nilai gotong royong.
“Mari kita rawat kebersamaan ini. Dengan semangat guyub rukun, kita bisa mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi Dusun Pandanan,” pesannya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Bang Fidin juga menyampaikan harapannya agar tradisi ini dapat terus dijalankan secara turun-temurun.
“Semoga Sedekah Bumi tetap menjadi perekat kebersamaan masyarakat Pandanan, sekaligus membawa keberkahan bagi kita semua,” ujarnya.
Simbol Kearifan Lokal
Kirab Budaya Sedekah Bumi di Dusun Pandanan bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga simbol kearifan lokal yang mengajarkan nilai syukur, kebersamaan, dan penghormatan kepada leluhur. Tradisi ini memperkuat persatuan masyarakat sekaligus memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Dengan penuh sukacita, masyarakat Dusun Pandanan membuktikan bahwa warisan budaya bukan hanya cerita masa lalu, melainkan identitas bangsa yang harus dijaga, dirawat, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Acara berjalan meriah, penuh kekeluargaan, dan sukses menyatukan seluruh warga dalam suasana kebahagiaan serta rasa syukur yang mendalam.(Doc.Red).
Jurnalis: Dodik Wibowo/Balok/Lik
Editor: Abdul Rohim, S.H.