Senin, September 15, 2025
BerandaNASIONALBumi Pertiwi Menangis: Seruan Moral untuk Persatuan dan Kejayaan Indonesia

Bumi Pertiwi Menangis: Seruan Moral untuk Persatuan dan Kejayaan Indonesia

Jakarta, September 2025 https://mediarestorasiindonesia.co.id

Bumi Pertiwi menangis… Langit mendung menyaksikan, angin berdesah lirih, seakan bertanya: “Ke manakah arah bangsa besar ini akan melangkah?”

Wahai anak bangsa, Indonesia bukanlah bangsa biasa. Ia lahir dari darah dan air mata, dari peluh petani, dari doa ibu-ibu, dari pekik merdeka para pejuang yang rela menyerahkan jiwa demi merah putih berkibar di langit Nusantara.

Kemerdekaan ini bukan hadiah, ia adalah warisan agung yang ditebus dengan nyawa. Namun kini, setelah delapan puluh tahun kita merdeka, kita kembali diuji. Bukan oleh penjajah asing, melainkan oleh diri kita sendiri: oleh perpecahan yang mengoyak, oleh ketidakadilan yang menjerat, oleh korupsi yang merampas harapan, dan oleh renggangnya ikatan antara pemimpin dan rakyat.

Saudara-saudaraku, ingatlah… pohon yang besar tidak akan berdiri kokoh tanpa akar, dan akar tak akan berarti bila pohon itu dipangkas tanpa kasih. Pemimpin tanpa rakyat, rakyat tanpa pemimpin, hanyalah seperti pohon tanpa akar— akan tumbang, akan rapuh, akan hilang ditelan zaman.

Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur, berintegritas, berani menegakkan keadilan, membersihkan negeri dari tangan-tangan kotor, serta menjadi pelindung dan pengayom bagi rakyatnya.

Indonesia pun membutuhkan rakyat yang berpendidikan, berwawasan luas, dan berjiwa persatuan. Karena kejayaan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada kursi pemimpin, tetapi pada kekuatan generasi yang setia menjaga warisan bangsa.

Ingatlah, Indonesia adalah rumah besar, dengan kekayaan alam yang melimpah, budaya yang indah, dan persaudaraan yang seharusnya tak tergoyahkan. Semua itu akan berarti, hanya bila kita bersatu.

Maka, marilah kita kembali pada jati diri bangsa: saling menghargai, saling mendukung, saling menjaga, dan saling menguatkan.

Karena tanpa persatuan, kejayaan hanyalah mimpi. Tetapi dengan persatuan, Indonesia akan berdiri tegak, bermartabat, dan disegani dunia.

Wahai rakyatku, wahai pemimpinku, dengarkanlah renungan ini: Indonesia telah merdeka, namun perjuangan belum usai. Kini saatnya kita bergandeng tangan, menata langkah, dan menegakkan kembali kebenaran serta keadilan. Agar Bumi Pertiwi tidak lagi menangis, melainkan tersenyum bangga, menyaksikan anak bangsanya bersatu demi kejayaan Indonesia Raya.red

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular