Pemerintah Desa Betiting Gelar Kirab Budaya Sedekah Bumi Selama Tiga Hari Tiga Malam

0
23

Gresik, 27 Oktober 2025 https://mediarestorasiindonesia.co.id Sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rezeki dan hasil bumi yang melimpah, Pemerintah Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, menggelar Kirab Budaya Sedekah Bumi selama tiga hari tiga malam, mulai tanggal 25 hingga 27 Oktober 2025. Tradisi tahunan ini menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga desa.

Rangkaian kegiatan dimulai pada Sabtu, 25 Oktober 2025, dengan khotmil Qur’an sejak pukul 06.00 WIB, dilanjutkan tasyakuran desa dan ceramah agama pada pukul 13.00 WIB. Sore harinya, suasana semakin meriah dengan Cek Sound Nusantara (Sound Horeg) yang digelar mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.

Keesokan harinya, Minggu, 26 Oktober 2025, acara berlanjut dengan Festival Kirab Budaya Gunungan Tumpeng Hasil Bumi serta Parade Sound Nusantara yang dimulai pukul 07.00 WIB hingga selesai. Pada malam harinya, masyarakat disuguhkan hiburan rakyat berupa Pagelaran Ludruk RRI Surabaya dengan lakon “Tombo Teko Loro Lungo”, yang sukses mengundang tawa dan antusiasme penonton.

Puncak acara berlangsung pada Senin malam, 27 Oktober 2025, pukul 18.00 WIB dengan Majelis Dzikir dan Maulidul Rasul SAW Al Khidmah Malang Raya 2009, yang dihadiri ratusan jamaah dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Betiting, Musholi, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar dan penuh semangat kebersamaan.

“Kirab budaya dan sedekah bumi ini bukan hanya acara seremonial, tetapi merupakan bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi dan gotong royong antarwarga,” ujar Musholi.

Ia menambahkan, pelestarian tradisi semacam ini penting untuk menjaga identitas dan jati diri masyarakat desa.

“Budaya lokal harus tetap hidup di tengah perkembangan zaman. Melalui kegiatan ini, kita ingin anak-anak muda tetap mencintai tradisi dan menghormati leluhur,” imbuhnya.

Masih menurut Musholi, Pemerintah Desa Betiting akan terus mendukung kegiatan kebudayaan yang melibatkan masyarakat secara langsung.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan menarik wisatawan ke Desa Betiting,” harapnya.

Sementara itu, Iwan, salah satu pengunjung dari Kecamatan Benjeng yang turut hadir dalam parade Sound Nusantara, mengaku kagum dengan semangat masyarakat Betiting.

“Luar biasa, acaranya meriah dan tertib. Parade Sound Nusantara ini benar-benar menarik perhatian, apalagi dikombinasikan dengan kirab budaya hasil bumi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk memperkenalkan potensi desa kepada masyarakat luas.

“Saya sangat mengapresiasi panitia dan pemerintah desa yang berhasil mengemas acara dengan baik. Ini contoh nyata sinergi antara budaya, religiusitas, dan hiburan rakyat,” pungkasnya.

Kirab Budaya Sedekah Bumi Desa Betiting menjadi simbol rasa syukur, persatuan, dan pelestarian budaya leluhur, serta diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya tahunan di Kabupaten Gresik.

Acara berjalan lancar, aman, dan tertib, dengan dukungan penuh dari masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta jajaran Pemerintah Desa Betiting.(red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini