Lamongan https://mediarestorasiindonesia.com Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Wabup Lamongan Abdul Rouf bersama Komandan Kodim (Dandim) 0812/Lamongan Letkol Kavaleri Endi Siswanto Yusuf sukses panen perdana jagung jenis NK 212 di area sawah Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup, Selasa (23/5).
Panen perdana jagung binaan Kodim 0218/Lamongan yang ditanam di atas lahan 52 hektar tersebut semula merupakan lahan tidur atau kosong. Dandim 0812/Lamongan Letkol Kavaleri Endi Siswanto Yusuf menyampaikan, penanaman jagung dilahan seluas 52 hektar tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di Lamongan.
“Ini merupakan penanaman jagung pertama oleh Kodim 0812 yang berhasil, karena sebelumnya kami menanam seluas 1 hektar gagal akibat hama tikus. Alhamdulillah hari ini 52 hektar lahan yang ditanami oleh warga berhasil panen dengan hasil 9 ton per hektar,” terang Letkol Endi kepada Bupati Yes.
Sinergitas yang dilakukan tersebut, menurut Bupati Yes selaras dengan program yang diusung Pemerintah Kabupaten Lamongan yakni Tersapu Jagad atau Usaha Jagung Ternak Sapi Meningkat. Program inovasi ini berprinsip pada zero waste agriculture yang mana setiap limbah dari ternak termanfaatkan untuk pertanian dan demikian pula limbah dari pertanian dimanfaatkan untuk peternakan.
“Pemerintah Kabupaten Lamongan mendukung ketahanan pangan, diantaranya komoditi jagung yang hari ini kita panen. Jagung ini juga menjadi trademark Kabupaten Lamongan yang beberapa tahun belakangan ini kita kembangkan termasuk keberhasilan 52 hektar dengan hasil 9 ton per hektar ini menunjukkan bahwa jagung menjadi prioritas utama di dalam pertanian kita. Terlebih disini merupakan lahan tidur yang tidak mendapat subsidi pupuk, maka petaninya harus mandiri mengelola jagung dengan inovasi tersapu jagat agar lebih menghasilkan,” ucap Pak Yes.
Pak Yes juga mengajak masyarakat terutama petani agar giat menanam holtikultura pokok agar terdapat diversifikasi pangan. “Pemerintah Kabupaten Lamongan mendukung ketahanan pangan. Alhamdulillah Lamongan sudah banyak yang bertani modern dan kreatif. Tadi saya juga memanen melon dengan sistem greenhouse di Modo. Berbagai upaya-upaya ini masyarakat senang menanam holtikultura agar terdapat diversifikasi pangan,” imbuhnya.
Tak lupa dalam kesempatan tersebut, Pak Yes mengingatkan agar petani menjaga ketahanan pangan di Lamongan dan bersiap menghadapi perubahan cuaca tak menentu yang berpotensi kemarau panjang sehingga berdampak buruk akan kegiatan pertanian.
“Sesuai prediksi BMKG Indonesia akan menghadapi kemarau panjang atau fenomena El Nino. Kita harus mulai berhati-hati dalam manajemen pertanian. Sedangkan upaya yang dilakukan Kodim ini menjadi support untuk petani yang memanfaatkan lahan tidur,” pungkas orang nomor satu di Lamongan tersebut.(Ega).